Assalamu'alaikum Wr. Wb
Syariat Islam ( شريعة إسلامية)
adalah hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat
Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian
masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam
merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia
dan kehidupan dunia ini.
Syariat adalah hukum-hukum atau
aturan-aturan dari Allah yang disampaikan oleh Nabi untuk dijadikan pedoman
kepada manusia, baik aturan ibadah maupun yang lainnya. Apa yang tertulis dalam
Al-Qur’an hanya berupa pokok ajaran dan bersifat universal, karenanya Nabi yang
merupakan orang paling dekat dengan Allah dan paling memahami Al-Qur’an
menjelaskan aturan pokok tersebut lewat ucapan dan tindakan Beliau, para
sahabat menjadikan sebagai pedoman kedua yang dikenal sebagai hadist. Ucapan
Nabi bernilai tinggi dan masih sarat dengan simbol-simbol yang memerlukan
keahlian untuk menafsirkannya. Contoh sederhana ketika memulai shalat dengan
ucapan:
“Wajjahtu wajhiya lillaadzii
fatharassamaawaati wal ardho haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin..”
Artinya: Kuhadapkan wajahku kepada
wajah-Nya Zat yang menciptakan langit dan bumi,
dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan tidaklah aku termasuk orang- orang yang musyrik...”
Seharusnya seorang hamba sudah
menemukan sinyal atau gelombang kepada Allah, menemukan wajah-Nya yang Maha
Agung, sehingga kita tidak termasuk orang musyrik yang menyekutukan Allah. Kita
dengan mudah menuduh musyrik kepada orang lain, tanpa sadar kita hanya mengenal
nama Tuhan saja sementara yang hadir dalam shalat wajah-wajah lain selain Dia.
Kalau wajah-Nya sudah ditemukan di awal shalat maka ketika sampai kepada bacaan
Al-Fatihah, disana benar-benar terjadi dialog yang sangat akrab antara hamba
dengan Tuhannya.
Kalau ajaran-ajaran agama yang kita
kenal dengan syariat itu tidak dilaksanakan dengan metode yang benar (Thariqatullah) maka ibadah akan menjadi
kosong hanya sekedar memenuhi kewajiban agama saja. Shalat hanya mengikuti
rukun-rukun dengan gerak kosong belaka, badan bergerak mengikuti gerakan shalat
namun hati berkelana kemana-mana. Sepanjang shalat akan muncul berjuta khayalan
karena ruh masih di alam dunia belum sampai ke alam Rabbani.
Ibadah haji yang merupakan puncak
ibadah, diundang oleh Maha Raja Dunia Akhirat, seharusnya disana berjumpa
dengan yang mengundang yaitu Pemilik Ka’bah, pemilik dunia akhirat, Tuhan seru
sekalian alam, tapi yang terjadi yang dijumpai disana hanya berupa dinding
dinding batu yang ditutupi kain hitam. Pada saat wukuf di arafah itu adalah
proses menunggu, menunggu Dia yang dirindui oleh sekalian hamba untuk hadir
dalam kekosongan jiwa manusia, namun yang ditunggu tak pernah muncul.
Kesimpulannya, bahwa sebenarnya tidak ada pemisahan antara ke
empat ilmu yaitu Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat, ke empatnya adalah
SATU. Iman dan Islam bisa dijelaskan dengan ilmu syariat sedangkan maqam Ihsan hanya bisa ditempuh lewat ilmu
Tarekat. Ketika kita telah mencapai tahap Makrifat maka dari sana kita bisa
memandang dengan jelas bahwa ke empat ilmu tersebut tidak terpisah tapi SATU.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar