Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hakikat berasal dari kata arab haqqo, yahiqqu, haqiqotan yang berarti kebenaran.
Istilah bahasa hakikat berasal dari kata “Al-Haqq”, yang berarti kebenaran.
Kalau dikatakan Ilmu Hakikat, berarti ilmu yang digunakan untuk mencari suatu
kebenaran. Hakikat artinya i`tikad atau kepercayaan sejati
(mengenai Tuhan), maka hakikat ini pekerjaan hati. Sehingga tidak ada yang
dilihat dan didengar selain Allah, atau gerak dan diam itu diyakini dalam hati
pada hakikatnya adalah kekuasaan Allah.
Syariat bisa diibaratkan sebagai
jasmani/badan tempat ruh berada sementara hakikat ibarat ruh yang menggerakkan
badan, keduanya sangat berhubungan erat dan tidak bisa dipisahkan. Badan
memerlukan ruh untuk hidup, sementara ruh memerlukan badan agar memiliki wadah.
Imam Malik mengatakan bahwa seorang
mukmin sejati adalah orang yang mengamalkan syariat dan hakikat secara
bersamaan tanpa meninggalkan salah satunya.
“Hakikat tanpa syariat adalah
kepalsuan, sedang syariat tanpa hakikat adalah sia-sia. Barangsiapa bersyariat tanpa
berhakikat, niscaya ia akan menjadi fasik. Sedang yang berhakikat tanpa bersyariat,
niscaya ia akan menjadi zindik. Barangsiapa menghimpun keduanya [syariat dan
hakikat], ia benar-benar telah berhakikat.”
Wa'alaikumussalam Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar